Rusaknya Moral dan Cara Mengatasinya



Rusaknya Moral dan Cara Mengatasinya

Assalamualaikum wr. Wb.
Apa itu moral?
Moral merupakan pengetahuan atau wawasan yang meyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga diartikan sebagai ajaran yang membahas mengenai baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Berdasarkan asalusul katanya moral berasal dari kata mores (bahasa latin) yang artinya “aturan kesusilaan” atau dengan kata lain merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batasan-batasan dari sifat, kehendak, pendapat atau batasan mengenai suatu perbuatan atau perilaku yang secara layak dapat dikatakan kebenerannya serta kesalahannya.
Sedangkan definisi moral berdasarkan Kmus Besar Bahasa Indonesia, memiliki beberapa arti yaitu :
1.      Ajaran mengenai baik buruknya suatu perbuatan, kewajiban, sikap, ahlak, budi pekerti dan susila.
2.      Sebuah kondisi jiwa dimana orag akan selalu berani, semangat, disiplin dan bergairah atau keadaan dimana persaan yang dirasakan tertian pada perbuatan yang benar.
3.      Sebuah pelajaran tentang kesusilaan yang diambil dari sebuah cerita.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa moral merupakan batasan atau patokan yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari guna membatasi suatu perbuatan atau perilaku yang baik dan benar. Dengan kata lain kita dapat mengukur suatu hal yang berkaitan mengenai budi pekerti (baik dan buruknya).
Nah, sekarang tahu kan anda bahwa moral di Indonesia (khususnya kalangan muda/remaja) selaku generasi muda, kini mulai rusak?
Ya, tentu saja kita semua sudah menyadarinya. Kita semua tahu bagimana moral yang dimiliki oleh bangsa Indonesia saat ini, kita juga tahu seperti apa hancurnya moral generasi bangsa Indonesia. Jelas sekali pernyataan yang memberitakan (hal-hal yang terkait) bahwa moral bangsa Indonesia kian rusak. Contoh sederhananya ialah tawuran yang terjadi dimana-mana yang pelakunya adalah pelajar. Sangat miris memang bagaimana nasib para pelajar saat ini. Mereka yang menjadi penerus bangsa, mereka yang memegang penuh kendali kemana Negara Indonesia ini akan melangkah, namun mereka pula yang memupuskan harapan bahwa bangsa Indonesia dapat terus membenahi hal-hal yang kurang baik, bhwa Negara Indonesia mampu menjadi negra yang berbudi pekerti yang sangta baik. Semuanya dihancurkan oleh perilaku yang timbul dari kebiasaan yang sulit untuk diubah.
Apa sebenarnya penyebab rusaknya moral?
Penyebab rusaknya moral pada diri seseorang ialah :
1.      Kemajuan teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tentu memberikan dampak yang positif, namun dibalik dampak positif yang berlimpah tentu secara langsung dampak negatif ikut serta didalamnya. Perkembangan teknolgi yang semakin canggih ini tentu juga akan memberikan dampak negativ yang sangat berbahaya jika disalahgunakan oleh seseorang.
Mislanya : mengakses video yang dilarang, penipuan, ajang pembully-an, bahkan penggunaan berlebihan pada teknologi informasi tentu menyita waktu seseorang (yang mungkin saja dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih baik).
2.      Pudarnya Iman.
Iman atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang tak memiliki iman yang kuta, yang sudah melu[pkan Tuhan yang Maha Esa, tentu saja kan berperilaku yang keluar dari jalan yang sebenarnya. Dengan kata lain, bahwa jika keimanan sedeorang itu turun atau bahkan kososng maka disitulah potensi kesalahan akan terbuka lebar dan menimbulkan kerusakan moral.
3.      Lingkungan sekitar
Bagaiamana perilaku seseorang tentu saja tak lepas dari pengaruh disekitarnya. Jika lingkungannya mencerminkan atau memberikan stimulus yang baik, tentu saja perilaku yang dimiliki oleh seseorang baik pula, begitu juga sebaliknya. Karena, apa yang dilakukan oleh seseorang sebagian besar berasal dari apa yang diterimanya.
Bagaimana cara mengatasi moral yang sudah rusak dan meningkatkan moralnya menjadi lebih baik?
Cara untuk mengatasi moral yang telah rusak dan meningkatkan menjadi lebih baik, yaitu bergantung pada lingkungan dimana ia tinggal, dimana ia berdiri mencari dan menciptakan jati dirinya. Hal tersebut melibutkan lingkungan sekolah (formal), masyarakat (non-formal) dan keluarga (in-formal).
Berikut pembahasannya :
1.      Lingkungan keluarga (in-formal)
Peran keluarga atau orangtua sangat penting dalam pembentukan karakter dan ahlak seseorang. Peran yang paling utamanya ialah mengenalkan pendidikan agama sejak kecil, agar seseorang mampu memiliki perilaku atau ahalak yang seseuai dengan apa yang diajarkan oleh agama yang dianutnya, tentu saja semua agama memiliki ajaran yang baik.
Hal berikutnya ialah menyangkut perhatian orangtua, perhatian yang diberikan kepada anak haruslah maksimal. Karena banyak kasus yang menyebabkan buruknya sikap atau perilaku anak karena kurangnya perhatian penuh dari orangtua.
2.      Lingkungan sekolah (formal)
Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna dan memberikan sejuta manfaat agar dapat menyaring pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya. Maksudnya ialah seseorang yang memiliki wawasan yang luas atau pengetahuan yang lebih mengenai berbagai hal tentu saja akan menjadikan seseorang menjadi lebih baik dan mampu membatasi dirinya terhadap hal-hal yang dianggap kurang baik.
3.      Lingkungan masyarakat (non-formal)
Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi, artinya apa yang terjadi dalam ruang lingkup sekitarnya maka seperti itu pula karakter atau perilaku seseorang akan terbentuk. Maka dalam lingkungan sekitarnya hendaklah kita menghindari istilah “salh gaul”, artinya kita harus mampu memilah hal-hal yang baik bagi diri kita dalam pergaulan atau berinteraksi dengan dunia sekitar.

Selain ketiga hal tersebut, tentu saja cara yang paling utama untuk meningkatkan moral menjadi lebih baik adalah dengan cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap Tuhan yang Mah Esa, dengan cara bersyukur, bersabar, beramal salaeh dan tentunya selalu istiqamah di jalan-Nya.
Wassalamualaikum wr. wb

Oleh :
Gita Indah Safitri
FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Wiralodra Indramayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Berbicara

Sejarah Sastra Pada Masa Hindu - Budha

Sejarah Desa Kecamatan Indramayu - Kabupaten Indramayu